Menjawab Teka-teki Harga Lukisan

Lukisan dalam wujud 22 panel karya Ireng Digdo berjudul Meniti Garis dengan media tinta pada kertas yang dijual seharga Rp10 juta. Lukisan ini dipajang dalam pameranTitik Temu: Pameran Alumni Seni Rupa ’81 Plus IKIP Negeri Semarang Se-Jawa Tengah pada Senin hingga Jumat 13—17 Mei 2024 di Galeri Seni Rupa Taman Budaya Jawa Tengah di Kota… Lanjutkan membaca Menjawab Teka-teki Harga Lukisan

Seni Rupa di Kabupaten untuk Taman Sari Dunia

Himpunan Perupa Sragen atau Himpas berbasis dan berjangkar di Kampung Mojo Wetan, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Aktivitas berkesenian mereka tak melulu urusan Sragen dan kesragenan. Mereka punya harapan besar—bahkan ambisi—menyumbang pemajuan seni rupa Indonesia, bahkan seni rupa dunia, lewat kabupaten, lewat wilayah geografis yang dalam peta seni rupa Indonesia acapkali dipandang sebelah… Lanjutkan membaca Seni Rupa di Kabupaten untuk Taman Sari Dunia

Titik Temu Reuni, Kebebasan Berekspresi, dan Pasar

“Indahnya Berbagi” karya Sapto Sugiyo Utomo. Bermula dari niat untuk terus berkarya, kendati usia semakin lanjut, alumni Jurusan Seni Rupa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Semarang angkatan 1981 membentuk kelompok reuni. Dalam perkembangan berikutnya kelompok reuni ini juga menerima keanggotan di luar kriteria alumni Jurusan Seni Rupa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Semarang… Lanjutkan membaca Titik Temu Reuni, Kebebasan Berekspresi, dan Pasar

Raden Saleh di antara Nasionalisme, Anak Belanda, dan Mooi Indie

Vila atau rumah Raden Saleh di Buitenzorg atau Bogor. (Foto diambil dari cagarbudaya.kemdikbud.go.id) Pelukis Jawa yang dididik di Eropa dan menikmati kehidupan peradaban serta privilese kaum elite Eropa abad ke-19, Raden Saleh, meninggal dunia pada Jumat 23 April 1880 pada pukul 13.00 WIB.  Ia meninggal di rumahnya, istana atau vila mewah pada zaman itu, yang… Lanjutkan membaca Raden Saleh di antara Nasionalisme, Anak Belanda, dan Mooi Indie

Budi Ubrux dan Interpretasi Ayam Jago Simbol Harapan Masa Depan Gemilang

Mempertaruhkan Harapan karya Budi Ubrux (2023) dengan media tinta pada kertas ukuran 42 cm kali 29,7 cm. (Sumber: katalog pameran Budi Ubrux: Ratu Adil, Semiotika Tulisan dan Rupa) ”Sebenarnya, nganu, aku melukis tema ayam karena aku kelingan simbokku,” kata perupa Budi Ubrux yang bernama asli Budi Haryono seperti dikisahkan sastrawan Agus Noor dalam katalog pameran… Lanjutkan membaca Budi Ubrux dan Interpretasi Ayam Jago Simbol Harapan Masa Depan Gemilang

Kolaborasi Disertasi dan Lukisan Menafsirkan Ratu Adil

Lukisan berjudul “Memenangkan Harapan” karya Budi Ubrux (2023) dengan media cat minyak di kanvas berukuran 200 sentimeter kali 400 sentimeter yang menjadi gambar sampul buku karya Sindhunata berjudul “Ratu Adil: Ramalan Jayabaya dan Sejarah Perlawanan Wong Cilik”. (Katalog pameran “Budi Ubrux: Ratu Adil, Semiotika Tulis dan Rupa“) Kurang lebih 30 tahun lalu G.P. Sindhunata—wartawan senior,… Lanjutkan membaca Kolaborasi Disertasi dan Lukisan Menafsirkan Ratu Adil

Bancakan Rupa Memuliakan Peradaban Garam di Rembang

Foto: Ragil Kuswanto Ketika seseorang berjalan atau berkendaraan di poros horizontal dari ibu kota Kabupaten Rembang menuju Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah atau sebaliknya tampak tambak-tambak garam. Terpaan visual ini tak bisa dihindari oleh siapa saja yang melintas. Andaikan seseorang mampu meluncur tegak lurus dengan langit, setidak-tidaknya melambungkan imajinasi secara vertikal, terlihat tambak-tambak… Lanjutkan membaca Bancakan Rupa Memuliakan Peradaban Garam di Rembang

Giling Wesi, Watugunung, dan Hasrat Berkuasa Tanpa Batas

Prabu Watugunung yang berkuasa di Kerajaan Giling Wesi punya kekuasaan dan kesaktian luar biasa. Ia mendapatkan itu dengan tekad besar menuntut ilmu jaya kawijayan, bertapa tanpa henti. Sanghyang Jagatnata mengabulkan tujuan dia bertapa, menganugerahkan kesaktian yang tak terkalahkan. Prabu Watugunung menjadi takabur dan lupa diri. Menjadi sombong dan melawan siapa saja yang berani menentang keinginnannya.… Lanjutkan membaca Giling Wesi, Watugunung, dan Hasrat Berkuasa Tanpa Batas

Membaca Masa Depan dari Kekunoan Belantara Lawasan

Siapa mau membaca masa depan, dia harus membalik-balik masa lalu. Kutipan André Malraux itu menggambarkan kredo—atau setidaknya semangat—yang hendak dikemukakan dalam pameran barang lawas di Bentara Budaya Yogyakarta pada 26 September 2023 hingga 6 Oktober 2023. Itu adalah pameran tunggal karya dan koleksi kurator Bentara Budaya Yogyakarta, Hermanu, untuk memeriahkan ulang tahun ke-41 lembaga kebudayaan… Lanjutkan membaca Membaca Masa Depan dari Kekunoan Belantara Lawasan

Menafsir Rasa dan Rasio Perupa Guru Besar dalam Perpaduan Warna

Seorang guru besar yang sehari-hari intensif berkecimpung di medan konseptual akademik yang ketat, namun sempat dan bisa menyisihkan waktu demi melahirkan karya seni yang serius adalah istimewa. Dalam kredo demikian, menyisihkan waktu atau mengalokasikan waktu tentu bukan hanya bermakna harfiah, melainkan lebih pada pergeseran fokus dan hemisfer ulang-alik antara otak kiri dan otak kanan. Tentu… Lanjutkan membaca Menafsir Rasa dan Rasio Perupa Guru Besar dalam Perpaduan Warna