Titik Temu Reuni, Kebebasan Berekspresi, dan Pasar

“Indahnya Berbagi” karya Sapto Sugiyo Utomo. Bermula dari niat untuk terus berkarya, kendati usia semakin lanjut, alumni Jurusan Seni Rupa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Semarang angkatan 1981 membentuk kelompok reuni. Dalam perkembangan berikutnya kelompok reuni ini juga menerima keanggotan di luar kriteria alumni Jurusan Seni Rupa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Semarang… Lanjutkan membaca Titik Temu Reuni, Kebebasan Berekspresi, dan Pasar

Kiran Menjadi Martir untuk Mengungkap Kemunafikan

MVP Pictures telah meluncurkan trailer (https://www.youtube.com/watch?v=kAabS9gFV4g) dan poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa yang disutradari Hanung Bramantyo. Film ini diadaptasi dari novel karya Muhidin M. Dahlan berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! Film hasil adaptasi ini akan ditayangkan di bioskop mulai 22 Mei 2024. Trailer itu mengisahkan Kiran (diperankan Aghniny Haque) adalah mahasiswi dari keluarga miskin. Dia lahir… Lanjutkan membaca Kiran Menjadi Martir untuk Mengungkap Kemunafikan

Joko Pinurbo Membuat Semua Melasa Gembila dengan Puisi

Ilustrasi foto Joko Pinurbo diambil dari makassarwiters.com. ”Kerja penyair adalah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi. Berbagi ketekunan-ketekunan kecil merawat dan mengolah potensi bahasa, dalam hal ini bahasa Indonesia, agar bahasa ini terus mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel,” ujar Joko Pinurbo. ”Ketekunan-ketekunan kecil yang dijalani penyair itu dipelihara dengan cinta yang… Lanjutkan membaca Joko Pinurbo Membuat Semua Melasa Gembila dengan Puisi

Membaca Kartini pada Masa Tidak Berbudaya Membaca

Ilustrasi diambil dari freepik.com. Warisan abadi Kartini, yang layak dimaknai secara mendalam dan dijaga generasi-generasi sesudahnya, sebenarnya adalah budaya membaca dan menulis. Peringatan Hari Kartini tiap 21 April jamak melupakan urusan ini. Kemampuan membaca dan menulis membutuhkan niat kuat, energi tinggi, dan kerja keras. Manusia tidak terlahir dengan kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan ini harus… Lanjutkan membaca Membaca Kartini pada Masa Tidak Berbudaya Membaca

Wayang Sandosa Mengaktualkan Seni Tradisi

Pergelaran Wayang Sandosa dengan lakon Siluet Bhagawad Gita di Pendhapa Ageng Gendon Humardani Taman Budaya Jawa Tengah di Kota Solo pada Kamis (18/4/2024) malam pekan lalu harus dimaknai sebagai ikhtiar mengaktualkan seni tradisi wayang kulit selaras perkembangan zaman. Wayang Sandosa bukan genre baru karena insiatif menciptakan genre wayang kulit ini kali pertama muncul 43 tahun… Lanjutkan membaca Wayang Sandosa Mengaktualkan Seni Tradisi

Raden Saleh di antara Nasionalisme, Anak Belanda, dan Mooi Indie

Vila atau rumah Raden Saleh di Buitenzorg atau Bogor. (Foto diambil dari cagarbudaya.kemdikbud.go.id) Pelukis Jawa yang dididik di Eropa dan menikmati kehidupan peradaban serta privilese kaum elite Eropa abad ke-19, Raden Saleh, meninggal dunia pada Jumat 23 April 1880 pada pukul 13.00 WIB.  Ia meninggal di rumahnya, istana atau vila mewah pada zaman itu, yang… Lanjutkan membaca Raden Saleh di antara Nasionalisme, Anak Belanda, dan Mooi Indie

Mecaki Lurung Jaman Bareng Poerwadhie Atmodihardjo

Karya sastra bisa dadi gegambaran jaman. Ya, jaman nalika karya sastra kuwi dianggit. Kanthi mangkono karya sastra bisa dadi sarana mecaki lurung jaman. Lire, kanthi maca lan merdeni karta sastra—ing wujud apa wae—ateges uga merdeni jaman nalika karya sastra kuwi dianggit. Durung suwe iki, purnakarya utawa pensiunan panaliti utama bidhang sastra ing Balai Bahasa Yogyakarta,… Lanjutkan membaca Mecaki Lurung Jaman Bareng Poerwadhie Atmodihardjo

Kerlip Suluh dari Rama Magnis

Ketika bunga api memercik dari kilat, pijarannya menghantam laut. Lalu, api bercampur dengan air, dan campuran api-air ini masuk menyusup ke dalam kulit kerang yang sedang terbuka. Maka, bakal mutiara dalam kulit kerang itu pun berkembang dengan perlahan-lahan menuju ke keindahannya. Mutiara itu kemudian meloloskan dari kulit yang membungkusanya, tanpa merusak atau menghancurkannya. Daging yang… Lanjutkan membaca Kerlip Suluh dari Rama Magnis

Politik Minimal oleh Diri Minimal

Ilustrasi dikutip dari freepik.com. Politik kontemporer—di tingkat nasional maupun lokal, dalam konteks Indonesia—adalah politik yang ”minimal”. Filsuf dan pemikir kebudayaan Yasraf Amir Piliang menyebut demikian dengan meminjam pemikiran Christopher Lasch tentang ”diri minimal”. Saya sepenuhnya sepakat dengan penyebutan dan pemikiran demikian setelah mengamati, membaca, dan menelaah realitas politik yang terjadi akhir-akhir ini, di tingkat nasional… Lanjutkan membaca Politik Minimal oleh Diri Minimal

Mencintai Negeri Bersama Kaum Munafik

Ilustrasi dikutip dari freepik.com. Pada 1977, jurnalis, sastrawan, dan budayawan Mochtar Lubis menyampaikan pidato yang kontroversial. Ia mengemukakan enam sifat manusia Indonesia. Di antara enam sifat itu hanya satu yang positif, yaitu manusia Indonesia itu berjiwa artistik. Dengan kepercayaan atau keyakinan kedekatan dengan alam, manusia Indonesia melahirkan karya seni yang bernilai tinggi. Sedangkan lima sifat… Lanjutkan membaca Mencintai Negeri Bersama Kaum Munafik