Tag: Bentara Budaya Yogyakarta

”Nyambung Katresnan” Apresiasi untuk Sastra Jawa Picisan

anantasenaMeninggalkan komentar

Kredit foto Yunanto Sutyastomo (Bentara Budaya Yogyakarta). Sastra Jawa modern ejaan lama jarang mendapat perhatian, terutama dari lembaga seni, lembaga akademis, dan lembaga kebudayaan. Sastra Jawa modern adalah wujud perjumpaan antara bahasa Jawa dengan tradisi sastra modern yang dipengaruhi oleh sastra Barat. Sastra Jawa modern memang tidak bisa dibandingkan langsung dengan sastra Barat, namun realitas… Lanjutkan membaca ”Nyambung Katresnan” Apresiasi untuk Sastra Jawa Picisan

Budi Ubrux dan Interpretasi Ayam Jago Simbol Harapan Masa Depan Gemilang

anantasenaMeninggalkan komentar

Mempertaruhkan Harapan karya Budi Ubrux (2023) dengan media tinta pada kertas ukuran 42 cm kali 29,7 cm. (Sumber: katalog pameran Budi Ubrux: Ratu Adil, Semiotika Tulisan dan Rupa) ”Sebenarnya, nganu, aku melukis tema ayam karena aku kelingan simbokku,” kata perupa Budi Ubrux yang bernama asli Budi Haryono seperti dikisahkan sastrawan Agus Noor dalam katalog pameran… Lanjutkan membaca Budi Ubrux dan Interpretasi Ayam Jago Simbol Harapan Masa Depan Gemilang

Giling Wesi, Watugunung, dan Hasrat Berkuasa Tanpa Batas

anantasenaMeninggalkan komentar

Prabu Watugunung yang berkuasa di Kerajaan Giling Wesi punya kekuasaan dan kesaktian luar biasa. Ia mendapatkan itu dengan tekad besar menuntut ilmu jaya kawijayan, bertapa tanpa henti. Sanghyang Jagatnata mengabulkan tujuan dia bertapa, menganugerahkan kesaktian yang tak terkalahkan. Prabu Watugunung menjadi takabur dan lupa diri. Menjadi sombong dan melawan siapa saja yang berani menentang keinginnannya.… Lanjutkan membaca Giling Wesi, Watugunung, dan Hasrat Berkuasa Tanpa Batas

Membaca Masa Depan dari Kekunoan Belantara Lawasan

anantasenaMeninggalkan komentar

Siapa mau membaca masa depan, dia harus membalik-balik masa lalu. Kutipan André Malraux itu menggambarkan kredo—atau setidaknya semangat—yang hendak dikemukakan dalam pameran barang lawas di Bentara Budaya Yogyakarta pada 26 September 2023 hingga 6 Oktober 2023. Itu adalah pameran tunggal karya dan koleksi kurator Bentara Budaya Yogyakarta, Hermanu, untuk memeriahkan ulang tahun ke-41 lembaga kebudayaan… Lanjutkan membaca Membaca Masa Depan dari Kekunoan Belantara Lawasan

Djoko Pekik Mengguncang Seni Rupa Indonesia Hanya dengan Satu Lukisan

anantasenaMeninggalkan komentar

Djoko Pekik dalam foto yang termuat di katalog pameran tunggal karya Djoko Pekik bertema Gelombang Masker di Bentara Budaya Yogyakarta pada 26-31 Maret 2022. Perupa Djoko Pekik, 86, berpulang pada Sabtu 12 Agustus 2023 pukul 08.09 WIB. Pelukis kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, itu mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Ia dimakamkan di Makam… Lanjutkan membaca Djoko Pekik Mengguncang Seni Rupa Indonesia Hanya dengan Satu Lukisan

Generasi Celeng Pengkhianat Amanat Reformasi 1998

anantasenaMeninggalkan komentar

Generasi Celeng Degleng (2023) karya Nasirun. Salah satu buah gerakan reformasi 1998 yang kini menggejala makin  kuat—gejala yang sama sekali tak dikehendaki kaum muda yang terlibat dalam penumbangan rezim Orde baru atau rezim Presiden Soeharto pada Mei 1998 seteah berkuasa selama 32 tahun—adalah kelahiran generasi celeng… Kelahiran dalam makna bukan generasi baru sesungguhnya yang lahir… Lanjutkan membaca Generasi Celeng Pengkhianat Amanat Reformasi 1998

Tumaruntun Tambang Raras: Sinden di Tengah Pusaran Zaman

anantasenaMeninggalkan komentar

Sinden bertransformasi. Sinden masa kini punya posisi dan tantangan yang jauh berbeda dengan sinden masa lalu. Buku Sejarah Karawitan karya R. Sutrisno terbitan Akademi Seni Karawitan Indonesia (1976) menjelaskan karawitan di Jawa muncul pada era Kerajaan Demak Bintoro pada abad XIII. Seperangkat gamelan yang terkenal masa itu adalah Kiai Sekati Guntur Madu yang kemudian diboyong… Lanjutkan membaca Tumaruntun Tambang Raras: Sinden di Tengah Pusaran Zaman